STUDIUM GENERALE: INTEGRASI ISLAM DAN SAINS DALAM PERKEMBANGAN PERADABAN.

Jakarta, 23 November 2022,. Program Studi Kimia bersama Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMKA) Departemen Penelitian dan Pengembangan akhirnya menyelenggarakan kegiatan Studium Generale pada Rabu, Tanggal 23 November 2022. Kegiatan yang mengusung tema INTEGRASI ISLAM DAN SAINS DALAM PERKEMBANGAN   PERADABAN bertempat di Ruang Teather Lantai 4 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lebih dari 100 mahasiswa kimia aktif dan Dosen-dosen Prodi Kimia mengikuti acara ini dari awal sampai akhir.

Pada kesempatan ini, kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta  Ir. Nashrul Hakiem, S.Si, MT, Ph.D. Beliau menekankan pentingnya kegiatan yang mengusung tema Integrasi keilmuan yang menjadi salah satu mandat awal munculnya Fakultas Sains dan Teknologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya kegiatan yang dipandu oleh MC Agustina Vidiawati (mahasiswa angkatan 2020) ini melanjutkan acara berikutnya dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Shava Putri Sahaja (mahaasiswa angkatan 2020),

Sesi berikutnya adalah pemaparan materi oleh Narasumber.  Sesi materi dimoderatori oleh Dr. La Ode Sumarlin, M.Si yang juga sebagai Ketua Prodi Kimia.  Narasumber acara Studium Generale adalah Prof. Dr. Fahmi Amhar, Beliau sebagai Peneliti Pusat Riset Geospasial yang akhirnya tahun 2021 tergabung dalam Badan Riset Inovasi Nasional-BRIN.  Sebagai Profesor Riset bidang Sistem Informasi Spasial, Prof Amhar, demikian sapaan Beliau menjelaskan hikmah-hikmah yang memberikan motivasi kuat dalam Integrasi Islam dan Sains dalam perkembangan peradaban. 

Diantara hikmah yang dipaparkan antara lain HIKMAH PADA DIMENSI TASAWUF (Seorang ilmuwan tidak hanya dinilai hanya dari prestasi akademisnya karena yang lebih penting adalah ketakwaannya); HIKMAH PADA DIMENSI PRAKTIS (Sains dan teknologi tidak berdiri sendiri, namun pengembangannya wajib memperhatikan rambu-rambu halal/haram yang diatur syari’at sehingga pada penerapannya seorang muslim tetap rendah hati); HIKMAH PADA DIMENSI SEJARAH (Sejarah panjang membuktikan bahwa umat Islam, yang berpegang teguh pada aqidah dan syari’ah Islam, telah melakukan banyak lompatan peradaban sains dan teknologi sebagai buah dari keimanan, kerja cerdas ilmuwan, kerja mawas penguasa, kerja keras pekerja, dan doa ikhlas para dhuafa); HIKMAH PADA DIMENSI INSPIRASI (Di dalam Qur’an dan Hadits, bertebaran informasi baik implisit maupun explisit yang merangsang keingintahuan, karena jauh di atas pengalaman manusia, bahkan hingga kini yang mendorong untuk melakukan riset yang bersifat empiris).

Tanpa terasa, waktu telah berjalan sekitar 2 (Dua) jam karena pada sesi tanya jawab para peserta sangat antusias memebrikan pandangan dan beberapa pertanyaan kepada narasumber. Kegiatan ini akhirnya ditutup dengan sesi foto bersama peserta (mahasiswa dan dosen) dan narasumber. Namun satul yang perlu simpulkan dari materi yang disampaikan bahwa keberhasilan sains dan teknologi tidak membuat kita bertepuk dada, karena ada peran Allah di sana. Sebaliknya kegagalan sains dan teknologi tidak membuat putus asa, karena yakin, Allah sedang mengujinya untuk melihat siapa yang terbaik amalnya.dan manfaatnya bagi sesama. Sampai ketemu diacara Integrasi Ilmu Prodi Kimia berikutnya (LOS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *