Jakarta. Webinar kuliah tamu kembali diadakan oleh program studi kimia pada Sabtu, 3 Desember 2022, sebagai rangkaian pertemuan pada Mata Kuliah Pilihan Zeolit. Kali ini dengan mengundang narasumber rekan postdoctoral dari universitas Kyushu, Jepang, Dr. Eng. Adroit Toriq, S.Pd, M.Si. Acara dibuka oleh Kaprodi Kimia, Dr. La Ode Sumarlin, M.Si, pada pukul 9.00 WIB dan dimoderatori oleh Yulyani Nur Azizah, M.Si selaku salah satu dosen pengampu MK Zeolit. Mengangkat tema mengenai peran zeolit sebagai katalis, acara ini diharapkan juga dapat memberikan warna baru sebagai upaya menimba ilmu dari narasumber berafiliasi luar negeri.
Kegiatan yang berlangsung selama 90 menit ini dibagi menjadi beberapa sesi diantaranya pembukaan, penyampaian materi, diskusi dan penutupan. Sebelum memasuki materi inti, Dr. Toriq juga mengulas pengalaman kegiatan penelitiannya terdahulu dibidang assessment (Undergraduate), sintesis dan sifat katalitik zeolit (Master’s), pengembangan membran polimer untuk recovery logam berkelanjutan (Ph.D), serta pengembangan Artificial Intelegent (A.I) zeolit pada riset terbarunya (Postdoctoral).
Sebagai materi inti, Dr. Toriq mempresentasikan salah satu publikasi penelitiannya yang berjudul ‘Synergistic Effect of Dealumination and Ceria Impregnation to the Catalytic Properties of MOR Zeolite’. Zeolit MOR yang memiliki situs asam bronsted tinggi dapat menyebabkan deaktivasi cepat karena mudah menghasilkan cokes pada permukaan zeolit. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan perlakuan asam (dealuminasi) dan mendeposisikan nanopartikel ceria (cerium oksida atau CeO2) melalui impregnasi basah.

Performa katalitik dari zeolit MOR yang telah didealuminasi dan diimpregnasi menggunakan nanopartikel ceria (MOR-deAl-Ce) menghasilkan konversi tertinggi dibandingkan MOR-parent, MOR-deAl dan MOR-Ce. Penambahan nanopartikel ceria pada MOR-deAl dapat meningkatkan porositas katalis serta membantu reaksi alkilasi Friedel-Crafts. Performa katalitik MOR-deAl-Ce masih menunjukkan tren peningkatan bahkan setelah 8 jam.

Disesi akhir perkuliahan tamu, disinggung juga prospek terhadap penelitian interdisiplinersi zeolit dengan menggunakan A.I melalui bahasa pemrograman seperti phyton. Pengembangan tersebut berpotensi digunakan sebagai komputasi efisien dalam sintesis zeolit khususnya dengan mengkalkulasi rasio prekursor dan template, sehingga performa zeolit dapat diramalkan. (YNA)