WEBINAR KIMIA UINJKT 2021

Jakarta. Program Studi Kimia melaksanakan webinar kimia UIN Jakarta 2021. Webinar dilaksanakan sebagai upaya diseminasi hasil penelitian yang dihasilkan oleh dosen program studi kimia. Webinar dilaksanakan secara daring pada hari Senin (23/08/21) dari pukul 09.00 sampai 11.30 WIB. Sebagai pemateri pada webinar kali ini adalah Isalmi Aziz, M.T dan Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si. Materi yang disampaikan adalah mengenai pengolahan produk samping biodiesel dan potensi pangan fungsional antihipertensi.

Pembawa acara adalah Novia Dwi Rahmawati (Kimia 2020). Acara dibuka oleh sambutan dari ketua program studi kimia, Dr. La Ode Sumarlin, M.Si. Dalam sambutannya, kaprodi menyampaikan tujuan pelaksanaan webinar ini adalah untuk diseminasi pengetahuan, meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa, serta mensinergikan program rekognisi dari dosen prodi kimia.

Acara inti dipandu oleh Yulyani Nur Azizah, M.Si sebagai moderator. Acara inti dibagi menjadi tiga sesi yaitu penyampaian materi oleh Isalmi Aziz, M.T, penyampaian materi oleh Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si, dan Sesi diskusi.

Pemateri pertama memaparkan mengenai biodiesel sebagai bahan bakar nabati yang dibuat melalui proses esterifikasi. Dari proses ini dihasilkan produk samping seperti gliserol, kalium sulfat, dll. Penelitian yang telah dilakukan oleh pemateri adalah pemurnian gliserol. Diantara metode yang digunakan adalah dengan menggunakan zeolit, tawas, dan sekam padi. Gliserol murni yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku produk dengan nilai ekonomi lebih tinggi. Penelitian lain yang dilakukan adalah pemanfaatan produk samping biodiesel sebagai pupuk kimia. Tantangan kedepannya adalah bagaimana pengolahan biodiesel dan bahan sampingnya menjadi optimum dan mencapai atau minimal mendekati zero waste.

Pemateri kedua memaparkan mengenai pangan fungsional sebagai agen antihipertensi. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan adalah dengan membuat tempe dari kacang buncis dan kedelai hitam. Hipertensi menjadi topik yang penting untuk diteliti karena posisinya sebagai silent killer yang membahayakan manusia. Ada banyak cara untuk mengurangi resiko hipertensi, diantaranya adalah mengonsumsi biji-bijian dan makanan hasil fermentasi. Kacang buncis dan kedelai hitam menjadi dua bahan yang telah diteliti dan memiliki aktifitas antihipertensi yang tinggi. Kombinasi keduanya kemudian difermentasi untuk menjadi tempe. Kombinasi ini memiliki potensi yang baik sebagai pangan fungsional antihipertensi. Kedepannya, pengembangan penelitian tentang kombinasi pangan fungsional menuju ke arah pengujian potensinya sebagai penurun kolesterol, antidiabetes, dan berbagai bioaktifitas lain.

Sesi diskusi berlangsung selama 30 menit setelah pemaparan kedua pemateri. Banyak pertanyaan menarik yang dimunculkan peserta, terutama tentang potensi penelitian kedepannya. Diantaranya mengenai potensi pengembangan katalis dan potensi pemanfaatan pangan fungsional.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat oleh kaprodi kimia dan kuis berhadiah bagi peserta webinar. Di penghujung acara dibacakan doa oleh Shava Fitrah Sahaja (Kimia 2020) dilanjut sesi foto bersama dan closing statement oleh kaprodi kimia.

Melalui closing statement-nya, kaprodi kimia menyampaikan perlunya kegiatan diseminasi hasil penelitian dosen seperti ini. Harapannya, kegiatan ini mampu memicu semangat meneliti dan semangat belajar dari dosen dan mahasiswa prodi kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (AFT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *