Webinar kuliah tamu yang terselenggara pada hari Sabtu, 21/09/2024, merupakan pertemuan wajib bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah bahan bakar nabati dan kimia katalis. Bapak Wawan Rustyawan, S.T., M.T yang saat ini menjabat sebagai lead specialist I process development Pertamina menjadi narasumber kuliah tamu dengan judul teknik pemilihan katalis untuk HVO. Webinar dipandu oleh ibu Dr. Isalmi Aziz, M.T. yang memulai webinar dengan memperkenalkan terlebih dahulu jejak akademik narasumber.
Indonesia memiliki banyak potensi sumber energi biomassa yang dapat dikonversi menjadi hidrokarbon seperti sawit, nyamplung, jarak pagar, karet, kelor dan masih banyak keunikan lain yang dimiliki setiap daerah. Proses green refinery untuk menghasilkan bahan bakar alternatif harus melalui beberapa tahapan, diantaranya pre-treatment, hidrodeoksigenasi (HDO), isomerisasi dan perengkahan (cracking).
Dalam proses pembuatan bahan bakar nabati, tahap awal yang perlu dilakukan adalah pre-treatment penghilangan impurities diantaranya proses fraksinasi, degumming, adsorpsi dan filtrasi. Senyawa-senyawa pengotor dalam minyak, seperti Phospor, Sodium, Metal, Sulphur, dan sebagainya, dapat menjadi racun bagi katalis jika tidak dibersihkan, sehingga mengakibatkan katalis lebih cepat terdeaktivasi.
Untuk menghasilkan green diesel/ green avtur, feedstock yang telah bersih diproses dengan hidrodeoksigenasi (HDO). Proses tersebut melibatkan pemutusan ikatan ester, reduksi gugus karbonil (COO) menjadi alkil (CH), dan reduksi ikatan rangkap (C=C) menjadi ikatan tunggal (C-C), sehingga diperoleh linear parafin yang disukai oleh bahan bakar diesel.
Sementara itu, proses isomerisasi dapat mengubah rantai lurus menjadi bercabang. Tipe iso tersebut lebih diperlukan oleh bahan bakar avtur, agar titik didihnya lebih tinggi sehingga lebih tahan di suhu dingin dan tidak mudah membeku. Lain halnya dengan gasoline, yang memerlukan proses selective catalytic cracking atau perengkahan agar dihasilkan rantai yang lebih pendek. Saat ini teknologi yang sudah digunakan untuk memfasilitasi ketiga reaksi diatas diantaranya Haneywell UOP Ecofining, Topsoe Hydroflex, Axends Vegan dan Isoterra
Biodiesel dihasilkan dari esterifikasi minyak nabati dengan metanol menjadi FAME (fatty acid metil ester) yang masih mengandung kadar oksigen (10-11%) dan ikatan rangkap tinggi sehingga tidak stabil dan cenderung terpolimerisasi. Sedangkan HVO (hidrotreated vegetable oil) telah mengalami penghilangan oksigen (0%) dan ikatan rangkap sehingga lebih stabil terhadap oksidasi.
Katalis yang umum digunakan pada produksi hydrotreating HVO yaitu Ni-Mo, Co-Mo, dan Ni-W, dalam penyangga alumina. Katalis diharapkan dapat memberikan reaksi sesuai target yang efisien, lancar dan ramah lingkungan (ekonomis), dalam kondisi yang lunak (temperatur dan tekanan rendah). (YNA)