Kajian Ta’lim Islam (Katalis) ke-1: Islam Rahmatan Lil’Alamin

Jakarta. Departemen Rohis Himka menyelenggarakan Kajian Ta’lim Islam (Katalis) pertama secara daring pada hari Sabtu (16/07/22). Judul dan tema yang diangkat adalah Islam Rahmatan Lil’Alamin. Acara ini mengundang pemateri yang merupakan Founder dari Ngaji Ilmiah yaitu Ustadz Wahyu Al-Batawi dengan peserta berasal dari mahasiswa kimia dan umum.

Acara dimulai pada pukul 15.50 WIB dengan pembukaan yang disampaikan oleh Shava Fitrah Sahaja selaku Master of Ceremony (MC), kemudian pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Anggi Amiruddin Al-Wahid. Sambutan pembuka disampaikan oleh Dr. La Ode Sumarlin, M.Si (ketua Program Studi Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Rafi Naufaldi Haykal (Ketua Himka), dan Nur Syifa Ninda Alfani (Ketua Pelaksana).

Pemaparan ceramah disampaikan oleh Ustadz Wahyu Al-Batawi mengenai tentang Islam Rahmatan Lil’Alamin. Dalam Ceramahnya, beliau membahas bahwa Allah telah menyempurnakan agama kita dan mencukupkan nikmatnya dan telah meridhoi Islam sebagai agama bagi kita semua. Islam sudah diberi nama oleh Allah yang menjadi agama universal bagi seluruh alam dan bukan agama pengikut.

Dari surat al anbiya ayat 107 yang artinya “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. Tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad membawa agama Islam bukan untuk membinasakan orang-orang kafir, melainkan untuk menciptakan perdamaian”.

Rahmat bagi seluruh alam yang dimaksud adalah rahmat bagi seluruh alam. Rasulullah itu rahmat, bagi yang beriman maupun yang bukan. Bagi yang beriman kepada Rasul, dia mendapat rahmat di dunia dan akhirat yang bisa dibuktikan dengan sifat Rasul yang lembut, pemaaf, rasa toleran yang tinggi dan rendah hati. Tetapi dalam urusan aqidah, rasulullah tidak ada tawar menawar. Hal tersebut adalah bagian dari rahmatnya Allah.

Rasulullah membawa suatu perubahan besar yang berkaitan dengan keyakinan belum bisa diterima oleh kaumnya yaitu kepercayaan tentang mentauhidkan Allah. Bagi yang tidak beriman, ditundanya azab kepada orang tersebut, tidak seperti umat terdahulu yang azabnya itu langsung turun juga merupakah rahmatnya Allah. Dengan ketentuan ini, setiap manusia memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik.

Setelah semua materi tersampaikan, dilakukan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Syifa’U Izra Setyaningrum selaku moderator. Pada sesi ini, para audiens sangat antuasias bertanya kepada pemateri dan terjawab seluruh pertanyaan dengan jawaban yang menginspirasi. Acara selanjutnya yaitu dokumentasi yang dipandu oleh Anggi Amiruddin Al-Wahid. Kemudian dilanjut dengan pembacaan doa dan penutup yang dibacakan oleh Anggi Amiruddin Al-Wahid. Acara telah berakhir pada pukul 17.36 WIB.

Semoga materi yang telah disampaikan oleh Ustadz Wahyu Al-Batawi ini dapat memberikan pemahaman kepada kita mengenai esensi dan makna dari agama Islam yang rahmatan lil’alamin, sehingga kita selaku umat muslim dapat menerapkan ajaran Islam Rahmatan Lil’Alamin sebagaimana mestinya sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah. (AFT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *