Serial Diskusi Technopreneurship

MADU ENAK & MENYEHATKAN, POTENSI BISNISNYA, “FANTASTIS”.

JAKARTA. Begitulah kesimpulan dari serial diskusi technopreneurship yang diselenggarakan Program Studi Kimia Fakultas Sains dan teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 jam pada Kamis 30 April 2020 ini sengaja mendatangkan Dr Mahani, M.Si sebagai akademisi dan praktisi bisnis produk perlebahan, salah satunya adalah Madu. Menurut beliau, madu merupakan produk yang masih bisa bertahan di era pandemik COVID-19 ini sebagai produk medical supplay. Produk yang banyak dicari masyarakat untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga di era pandemik COVID-19 permintaan juga mengalami peningkatan. Masih menurut Beliau, Madu memang produk yang unik jika dibandingkan obat atau food supplement lain yang rasanya “tidak enak”, dibutuhkan ketika sakit, tapi madu selain menyehatkan juga rasanya enak sehingga dibutuhkan dalam kondisi apapun. Dengan demikian potensi bisnis melalui perdagangan juga menyimpan peluang yang menjanjikan dan fantastis. Dalam acara ini juga dibagikan tips-tips menduga madu palsu dan asli secara praktis dengan menggunakan teknik penyimpanan dalam kulkas.

Selain mempresentasikan tentang madu secara umum juga membagikan ilmu bagaimana berbisnis di bidang produk perlebahan ini melalui penawaran kerjasama yang diistilahkan dengan Makloon “merk sendiri, volume order terjangkau dan syarat mudah”.  Hal ini mendorong para peserta untuk mengetahui lebih lanjut tentang kerjasama tersebut. Pembicara yang juga sebagai akademisi di Departemen Teknologi Industri Pangan FTIP UNPAD juga memaparkan hakikat bisnis yang dipicu oleh adanya permasalahan di sekitar kita yang membutuhkan solusi dan memungkinkan adanya proses bisnis. Pada kondisi tertentu usaha/bisnis juga dapat berorientasi membantu orang lain yang dapat memberikan reward. Lanjutnya, yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa bisnis harus menghasilkan transaksi dan transaksi terdapat dalam proses perdagangan.

Kegiatan yang dimoderatori Dr Achmad Tjachja Nugraha, MP ini cukup semarak karena dihadiri secara online oleh sekitar 60 peserta yang beragam yaitu para mahasiswa, dosen dan undangan lain dari Bogor, Banten, Bandung dan Belitung. Termasuk diikuti pula oleh Dekan FST Prof Lily Surayya Eka Putri, M.Env. Stud dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FST Dr Fahma Wijayanti, M.Si.  Dalam penutupnya pemateri menggarisbawahi bahwa bisnis besar tidak harus: punya pabrik, kantor mewah di tempat strategis, koloni kelulut ribuan, lahan budidaya kelulut ratusan hektar, atau menguasai teknologi canggih.  Selain itu peserta juga dimotivasi bahwa terjun ke dunia bisnis itu yang penting kemauan bahkan dikutip Hadist yang diriwayatkan oleh Ibrahim Al Harbi dalam Ghorib dari hadits Nu’aim bin ‘Abdirrahman “ Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan”.  Ayo..siapa yang mau berwirausaha madu dan produk perlebahan lain? (LS)