Gali informasi Lomba Karya Tulis Terdekat
Pengalaman seru saat mengikuti lomba KTI PTKIN/S Tingkat Nasional Tahun 2025 ini dimulai dari semangat dan tekad kami yang ingin membanggakan almamater. Perjalanan seru ini dimulai pada saat saya (Fayaadh, 2022), Shalma (2022), dan Fayadh (2023) mendapatkan informasi dari Ibu Isalmi bahwa akan diaadakan Kompetisi Ilmiah PTKIN/S Nasional pada tahun ini. Pendaftaran kompetisi ini dibuka pada tanggal 26 Juni 2025 hingga 9 Juli 2025, dan kami baru mengetahui informasi lomba beberapa hari setelahnya. Karena waktunya cukup mepet, kami langsung mengadakan diskusi singkat untuk menentukan topik yang relevan. Kami mempertimbangkan beberapa isu terkini yang berkaitan dengan bidang keilmuan kami agar sesuai dengan ketentuan lomba.

Proses Pembuatan Karya Tulis
Awalnya, kami merasa sedikit tertekan karena proses pengambilan tema dilakukan dengan cepat. Akhirnya, kami memilih judul yang memiliki nilai kebaruan dan potensi solusi terhadap permasalahan masyarakat. Kami langsung mengadakan rapat dadakan di sela-sela kesibukan kuliah. Ide-ide bermunculan, tapi kami ingin mencari topik yang tidak hanya menarik, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Setelah diskusi singkat namun intens, akhirnya kami memutuskan untuk mengangkat penelitian tentang pemanfaatan mikroorganisme dari ragi tempe sebagai enzim hidrolisis dalam pembuatan bioetanol dari limbah singkong. Topik ini kami pilih karena menggabungkan aspek bioteknologi, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah. Kami melakukan penelitian ini dengan metode studi literature secara deskriptif-analitik dan kami percaya ini akan menjadi daya tarik tersendiri di mata juri. Malam itu juga kami mulai berburu referensi ilmiah dari berbagai jurnal dan buku. Rasanya seperti lomba lari melawan waktu, tapi justru di situlah keseruannya dimulai.
Setelah judul dan tema diputuskan, kami segera menjadwalkan bimbingan dengan dosen pembimbing, yaitu Ibu Dr. Isalmi Aziz, M.T.. Bimbingan dilakukan secara intensif karena waktu yang semakin mendesak. Kami membagi tugas secara strategis di antara anggota tim untuk mempercepat proses penyusunan naskah. Pada pertemuan pertama, Ibu Isalmi memberikan banyak masukan penting, terutama terkait penguatan latar belakang, tinjauan pustaka, dan perbaikan metode penelitian. Masukan tersebut kami tindak lanjuti secepat mungkin, bahkan sering kali di hari yang sama.
Kami sempat khawatir karena deadline awal adalah 9 Juli 2025, namun kabar baik datang ketika pihak panitia mengumumkan perpanjangan hingga 15 Juli 2025. Perpanjangan ini memberi kami waktu ekstra untuk menyempurnakan naskah dan memperbaiki detail teknis. Setiap sesi bimbingan selalu diakhiri dengan evaluasi untuk memastikan kelengkapan format sesuai pedoman lomba. Meski lelah, proses ini membuat kami semakin paham bagaimana menyusun KTI yang sistematis. Pada akhirnya, naskah yang telah direvisi berulang kali siap untuk diserahkan.
Pengumuman Pemenang Karya Tulis
Lomba KTI ini diawali dengan tahap pengumpulan naskah melalui Google Form, dan pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada 21 Juli 2025. Saat hari pengumuman tiba, kami sempat terkejut karena panitia menyatakan bahwa tim kami tidak lolos ke babak final. Rasanya campur aduk, antara kecewa, lelah, dan tidak percaya. Namun, beberapa jam kemudian, panitia mengumumkan revisi hasil setelah dilakukan pengkajian ulang. Ternyata, tim kami justru berhasil lolos ke babak final dengan nilai tertinggi pada tema yang kami ajukan. Kabar itu sontak membuat suasana hati kami berbalik menjadi penuh semangat. Kami segera menyiapkan slide presentasi yang sistematis, rapi, dan menarik untuk memaksimalkan kesempatan ini. Menjelang babak final, rasa gugup mulai muncul, tapi kami mencoba menenangkan diri dengan latihan berulang. Saat final, kami mempresentasikan hasil diskusi selama 10 menit yang dilanjutkan sesi tanya jawab selama 5 menit bersama dewan juri. Pertanyaan yang diberikan cukup menantang, namun bisa kami jawab dengan percaya diri berdasarkan data yang sudah kami siapkan. Alhamdulillah, semua berjalan lancar tanpa kendala berarti, dan kami keluar ruangan dengan harapan besar untuk meraih kemenangan.
Pengumuman pemenang lomba dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting, disertai pembagian Surat Keputusan (SK) yang dibagikan panitia melalui grup WhatsApp. Begitu SK kami terima, kami langsung mencari nama tim pada daftar pemenang juara 1. Saat mata kami menemukan nama tim di posisi juara 1 pada tema yang kami ambil, rasanya antara senang, bahagia, dan terharu. Semua rasa lelah, begadang, dan waktu yang kami habiskan untuk mencari referensi jurnal ilmiah akhirnya terbayar lunas. Kami saling mengucapkan selamat sambil mengingat kembali proses panjang yang telah kami lalui dari persiapan hingga presentasi final.
Kemenangan ini bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga pembuktian bahwa kerja keras, kekompakan tim, dan bimbingan yang tepat dapat menghasilkan prestasi terbaik. Meski diumumkan secara online, euforia kemenangan tetap terasa seperti perayaan langsung. Kami membagikan kabar ini kepada dosen pembimbing, keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan doa serta dukungan. Momen tersebut menjadi penutup indah dari perjalanan kami di lomba KTI tingkat nasional PTKIN/S tahun 2025. Pengalaman ini akan selalu kami kenang sebagai salah satu capaian terbesar di dunia akademik kami.
